Senin, 09 November 2015

Gadar Jantung


ASKEP GADAR HENTI JANTUNGKONSEP TEORI HENTI JANTUNGA. PengertianHenti jantung adalah terhentinya kontraksi jantung yang efektif ditandai dengan pasientidak sadar, tidak bernafas, tidak ada denyut nadi. Pada keadaan seperti ini kesepakatandiagnostis harus ditegakkan dalam 3
 –
 4 menit. Keterlambatan diagnosis akanmenimbulkan kerusakan otak. Harus dilakukan resusitasi jantung
 –
 paru.B. Etiologi1. Terhentinya system pernafasan secara tiba-tiba yang dapat disebabkan karena:- Penyumbatan jalan nafas : aspirasi cairan lambung atau benda asing.- Sekresi air yang terdapat dijalan nafas, seperti pada saat tenggelam, edema paru,lender yang banyak.- Depresi susunan saraf pusat yang disebabkan karena obat-obatan, racun, arus listriktegangan tinggi, hipoksia berat, edema otak.2. Terhentinya peredaran darah secara tiba-tiba yang disebabkan :- Hipoksia, asidosis, hiperkapnia karena penyakit paru atau karena henti perrnafasansecara tiba-tiba.3. Terganggunya fungsi system saraf, yang terjadi sebagai akibat terganggunya systempernafasan dan peredaran darah.C. PatofisiologiHenti jantung terjadi bila jantung tiba-tiba berhenti berdenyut, akibat terjadinyapenghentian sirkulasi efektif. Semua kerja jantung berhenti atau terjadi kedutan ototyang tidak seirama ( fibrasi ventrikel ).Terjadi kehilangan kesadaran mendadak, tidak ada denyutan dan bunyi jantung tidakterdengar. Pupil mata mulai berdilatasi dalam 45 detik. Bias atau tidak terjadi kejang.Terdapat interval waktu sekitar 4 menit antara berhentinya sirkulasi dengan terjadinyakerusakan otak menetap. Intervalnya dpat bervariasi tergantung usia pasien.D. Manifestasi Klinis- Kehilangan kesadaran mendadak.- Tidak adanya denyut karotis dan femoralis.- Henti nafas segera timbul setelahnya.E. DiagnosisDiagnosis didasarkan atas gejala klinis sebagai berikut:- Gerakan pernafasan dan angin pernafasan yang menghilang atau sangat lemah.- Denyut nadi dan bunyi jantung menghilang atau sangat lemah, bradikardia / takikardiayang sangat menjolok.- Hilangnya kesadaran : dilatasi pupil.

F. Penatalaksanaan
Penanganan henti jantung dilakukan untuk membantu menyelamatkan pasien /mengembalikan fungsi cardiovascular. Adapun prinsip-prinsipnya yaitu sebagai berikut:Tahap I :- Berikan bantuan hidup dasar- Bebaskan jalan nafas, seterusnya angkat leher / topang dagu.- Bantuan nafas, mulut ke mulut, mulut ke hidung, mulut ke alat bantuan nafas.Jika nadi tidak teraba :Satu penolong : tiup paru kali diselingi kompres dada 30 kali.Dua penolong : tiup paru setiap 2 kali kompresi dada 30 kali.Tahap II :- Bantuan hidup lanjut.- Jangan hentikan kompresi jantung dan Venulasi paru.Langkah berikutnya :- Berikan adrenalin 0,5
 –
 1 mg (IV), ulangi dengan dosis yang lebih besar jika diperlukan.Dapat diberikan Bic
 –
 Nat 1 mg/kg BB (IV) jika perlu. Jika henti jantung lebih dari 2 menit,ulangi dosis ini setiap 10 menit sampai timbul denyut nadi.- Pasang monitor EKG, apakah ada fibrilasi, asistol komplek yang aneh : Defibrilasi : DCShock.- Pada fibrilasi ventrikel diberikan obat lodikain / xilokain 1-2 mg/kg BB.- Jika Asistol berikan vasopresor kaliumklorida 10% 3-5 cc selama 3 menit.Petugas IGD mencatat hasil kegiatan dalam buku catatan pasien.Pasien yang tidak dapat ditangani di IGD akan di rujuk ke Rumah Sakit yang mempunyaifasilitas lebih lengkap.KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HENTI JANTUNGKonsep asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami henti jantung harus segeradilakukan tindakan keperawatan seperti memberikan penanganan awal henti jantung.Penanganan Awal Henti Jantung (Cardiac Arrest)Empat jenis ritme jantung yang menyebabkan henti jantung yaitu ventricular fibrilasi(VF), ventricular takikardia yang sangat cepat (VT), pulseless electrical activity (PEA), danasistol. Untuk bertahan dari empat ritme ini memerlukan bantuan hidup dasar/ BasicLife Support dan bantuan hidup lanjutan/ Advanced Cardiovascular Life Support (ACLS)(American Heart Association (AHA), 2005).Ventrikel fibrilasi merupakan sebab paling sering yang menyebabkan kematianmendadak akibat SCA. The American Heart Association (AHA) menggunakan 4 matarantai penting untuk mempertahankan hidup korban untuk mengilustrasikan 4 tindakanpenting dalam menolong korban SCA akibat ventrikel fibrilasi. Empat mata rantaitersebut adalah:1. Sesegera mungkin memanggil bantuan Emergency Medical Service (EMS) atau tenagamedis terdekat.

2. Sesegera mungkin melakukan RJP3. Sesegera mungkin melakukan defibrilasi4. Sesegera mungkin dilakukan Advanced Life Support diikuti oleh perawatanpostresusitasi.Sebagaimana kondisi VF, kondisi aritmia lain yang dapat menyebabkan SCA jugamemerlukan tindakan resusitasi jantung dan paru (RJP) yang sebaiknya segeradilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar